Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 05 Maret 2011

ESSAI 2.0 Perkembangan Teknologi Komunikasi

ESSAI TANGGAPAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

“ROBOT ULAR, DOKTER BARU BAGI MANUSIA”


Zukarlita
1301044246
04PGO
Marketing Communication
Binus University

PENDAHULUAN
Artikel yang saya pilih kali ini cukup menarik. Terbayangkah di benak kita semua apabila suatu hari kita perlu melakukan operasi yang mengharuskan para dokter untuk membedah hati kita (ambil contoh saja, untuk meneliti virus yang disinyalir berkembangbiak di hati kita)? Tentu saja kita akan sangat was-was atau malah menolak, karena secara akal sehat, mana mungkin kita dapat hidup / selamat jikalau jantung kita dibedah? Bukankah jantung itu harus tetap bekerja selama kita masih hidup?
Beranjak dari hal itulah, kemudian saya memilih untuk mendalami perihal robot ular ini. Anda bisa membaca artikelnya secara lengkap di http://www.wired.co.uk/news/archive/2011-02/01/snake-robot-heart-surgery yang tentunya akan membuat diri Anda sendiri tercengang akan kehebatan manusia dalam menciptakan robot penolong ini.
Baiklah, saya akan menjelaskan sedikit tentang keterkaitan dari pendapat saya di paragraf pertama dan kedua di atas. Telah saya terangkan di atas bahwa pastinya kita akan menolak apabila dokter meminta jantung kita untuk dibedah, tetapi dengan diciptakannya robot ular ini, memungkinkan dokter untuk meneliti segala sesuatu yang terdapat dalam jantung kita tersebut tanpa harus membedahnya. Luar biasa bukan?
Begitu pula, terkait dengan latar belakang marketing communication yang saya tekuni, tentunya kreasi penciptaan robot ini dapat mengangkat citra yang lebih baik dari para dokter, seperti halnya menurunkan tingkat kegagalan dalam operasi, diagnosa dan malpraktek.
Oleh karena itu, silahkan Anda menyimak baik-baik ulasan saya mengenai artikel yang menakjubkan tersebut. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.

PEMBAHASAN
Artikel yang dibuat oleh Olivia Solon tersebut menerangkan cukup lengkap perihal alasan mengapa robot itu dibuat, kegunaan-kegunaannya hingga ke ramalan masa depan dimana robot itu akan diperluas ruang lingkup penggunaannya. Berikut saya akan membahasnya satu demi satu.

Cardio Arm, anggota keluarga baru para dokter
Begitulah nama robot ini disebut, Cardio Arm. Cukup menarik dan memiliki pengertian khusus, yang saya artikan sebagai lengan dari jantung. Bagaimana tidak? Robot ini diciptakan untuk menangani masalah serius di dalam organ-organ yang sangat berbahaya untuk dibedah, salah satunya adalah jantung. Padahal seperti yang kita ketahui, bahwa jantung adalah organ paling vital bagi manusia dan satu-satunya penjamin hidup manusia (bahwa manusia selama hidupnya akan memiliki jantung yang terus berdenyut). Dan saya cukup salut kepada penciptanya ini, dikarenakan kreatif dalam menciptakan sesuatu hal yang baru dan sangat membantu hidup manusia. Terbayangkah Anda bahwa suatu hari nanti tingkat kesembuhan bagi para penderita penyakit jantung akan meningkat? Akan jarang lagi terdengar kasus “serangan jantung” yang pastinya sudah sering kita dengar di wilayah domisili kita sendiri, yaitu kota metropolitan Jakarta. Adapun bentuk fisik robot ini cukup fleksibel yaitu 30 cm (panjang tubuh) dan 12mm (panjang diameter) yang berkemampuan meliuk-liuk di dalam saluran tubuh kita. Dilengkapi dengan kamera di bagian kepala ular, sangat membantu para dokter (ahli bedah) untuk mengontrol gerak dan juga memotret kondisi organ kritis kita yang sebenarnya.


Mengatasi masalah robot konvensional
Saya cukup sejalan dengan pemikiran dari Olivia (pembuat artikel tersebut) dan juga pencipta robot ini (Howie Choset) yang mengatakan bahwa robot ular ini menawarkan banyak sisi keuntungan yang tidak akan pernah kita dapatkan dari robot-robot konvensional (tradisional), seperti robot manusia. Tentu saja iya, karena dari segi fisik kita sudah melihat bahwa robot ular ini memang sengaja dibentuk kecil dan menyerupai ulat kecil yang dapat secara leluasa untuk menjelajahi tubuh kita tanpa menimbulkan trauma dari organ-organ tubuh kita (kita biasanya akan mengalami masa penyembuhan apabila kita menjalani operasi biasa). Robot CardioArm ini malah diklaim oleh salah seorang professor ahli bedah sebagai satu-satunya teknologi yang mampu berfungsi demikian (menjelajahi tubuh manusia). Kini, para dokter tidak perlu lagi membuka tulang rusuk kita untuk meneliti apa sebenarnya yang bermasalah pada jantung kita, mereka cukup memasukkan robot CardioArm ini ke dalam perut kita dan para dokter akan mengetahui solusi apa yang tepat bagi kita dengan terlihatnya gambar kondisi jantung kita.

Tidak terbatas untuk penggunaan bedah saja
Saya menganggap bahwa penciptanya ini adalah tipe orang yang selalu ingin berkreasi. Bagaimana tidak, robot CardioArm ini tidak hanya digunakan untuk operasi semata, melainkan terus dikembangkan untuk kegunaan arkeologis, penyelamatan, dan penelitian di perkotaan. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat apabila terjadi lagi bencana alam yang tidak diinginkan (seperti Tsunami yang terjadi di Aceh), dengan cara mendeteksi di wilayah mana letak para korban yang masih terkubur di dalam reruntuhan bangunan. Ataupun untuk kategori penggunaan yang lebih ekstrim adalah pelacakan kuburan manusia tanpa harus membokar semua bangunan di luarnya.


Pertanyaan yang belum terjawab
Selayaknya sebagai bagian dari orang awam, saya juga memiliki sekumpulan pertanyaan terkait dengan artikel robot CardioArm ini yang belum terjawab. Yaitu perihal “cara kerja kamera yang terpasang di kepala robot tersebut”. Saya mengambil contoh apabila saya memotret di ruangan yang terbuka dan terang, maka saya cukup menggunakan opsi kamera biasa (tanpa fitur-fitur khusus). Akan tetapi apabila saya memotret di daerah yang gelap (tanpa sumber cahaya), maka saya akan menyalakan fungsi cahaya (flash light) guna mendapatkan hasil jepretan yang lebih jelas dan terlihat. Oleh karena itu, pertanyaan yang timbul adalah, bagaimana kamera CardioArm ini dapat berfungsi dengan baik padahal tubuh kita sendiri itu suatu bagian yang tertutup dan pastinya gelap (secara logika), apalagi ketika CardioArm ini harus meluncur melalui saluran darah. Saya memiliki dugaan awal bahwa kamera ini tidak akan berfungsi layaknya kamera biasa, melainkan seperti kamera pendeteksi sinyal di pesawat terbang, ataupun ultrasonografi (USG) pada ibu hamil. Tetapi ini tetap merupakan dugaan awal saya saja, dan saya belum mengetahui jawaban yang sesungguhnya. Bagaimanapun cara kerja yang diterapkan, saya tetap berharap bahwa ini bisa menjadi titik tolak bagi kita semua untuk selalu berkarya positif yang memberikan pengaruh luas bagi peradaban manusia ke depannya.

PENUTUP
“Tidak ada gading yang tidak retak”. Demikian halnya dengan karya tulis saya ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan yang bisa Anda nyatakan kepada saya guna perbaikan dan kemajuan karya tulis saya ke depannya. Hal yang dapat saya simpulkan dari essai saya ini adalah bahwa teknologi yang semakin berkembang ke depannya akan terus memberikan dampak positif bagi kita semua. Cukup disayangkan apabila kita mengurung wawasan pemikiran kita (tidak mengikuti perkembangan teknologi), apalagi teknologi komunikasi seperti robot CardioArm ini. Jika kita cermati, CardioArm merupakan salah satu media/saluran/channel bagi para ahli bedah/communicators untuk mendiagnosa jantung kita (message). Terus berkembanglah teknologi di dunia, majulah terus umat manusia! Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
• “Snake-bots slither inside your body during surgery” (Wired UK) http://www.wired.co.uk/news/archive/2011-02/01/snake-robot-heart-surgery (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “Heart” http://en.wikipedia.org/wiki/Heart (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “Penderita Penyakit Jantung Bawaan Dewasa Alami Kenaikan” http://www.kapanlagi.com/h/old/0000152531.html (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “CardioArm - Snakelike Surgical Robot: Science Fiction in the News” http://www.technovelgy.com/ct/Science-Fiction-News.asp?NewsNum=1558 (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “Animo Rakyat Jepang Tinggi Bantu Korban Tsunami Aceh” http://berita.kapanlagi.com/pernik/animo-rakyat-jepang-tinggi-bantu-korban-tsunami-aceh-n2ptv41.html (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “Teknologi lengan robot yang cepat membaik” (Situs diterjemahkan secara otomatis) http://www.johns-company.com/index.php?lang=id&cat=395&month=2010-07&id=49207 (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• “Ultrasonografi” http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonografi_medis (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• Gambar cover http://cdni.wired.co.uk/620x413/s_v/Snake_04.JPG (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• Gambar pembahasan 1 http://cdni.wired.co.uk/620x413/s_v/Snake_001.jpg (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• Gambar pembahasan 2 http://www.whatsonxiamen.com/ent_images/2703_9.jpg (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)
• Gambar penutup https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxyMq5iwbsoG_rHemRh1jEZnD9gvpjxibzJgtm-U33iXPupf9yDshiXYlTe_yrVPZBy7p6tCIzjAu4EZ3O6WGUthPAFlqPuIEvWiO1jGhHSqlUbePswXZ2wQZ1zQqtSPIvn4J19KNwyqkb/s400/Tulisan.jpg (diakses pada tanggal 5 Maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar