Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 27 Februari 2010

All about William James

Berbicara mengenai ilmu psikologi, tentunya tidak terlepas akan nama salah satu pelopornya, yaitu William James. Dilahirkan di New York City pada tanggal 11 January 1842 dalam keluarga yang makmur, berpandangan luas, dan taat beragama, William James adalah anak dari Sir Henry James dan Mary James. William James menghabiskan masa kecilnya di Eropa. Beliau adalah seorang filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh. Beliau melewatkan masa pendidikannya di sekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris, dan Amerika. Selama tahun-tahun itulah, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya.

Saat berusia 35 tahun, Beliau telah menjadi dosen di Universitas Harvard sebagai instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Karya terbesar dan paling berpengaruhnya, The Principles of Pshychology (Dasar-Dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh.

Beliau yang dijuluki sebagai "Bapak Pendidikan Psikologi Modern" ini adalah seorang individualis. Dia mengemukakan suatu teori yang dinamakan "Teori Perkembangan" yang diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadi suatu peribahasa teori pendidikan, yakni "Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya". James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan sebagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.

Eksperimen yang pernah William James lakukan adalah eksperimen Pragmatisma yakni suatu metode yang bersifat radikal empiris. Pragmatisma merupakan anthropocentis murni, sebuah pengendalian pikiran pada satu pemikiran secara jelas dan jernih, dari sekian banyak ragam pemikiran yang dapat terjadi secara simultan. Intinya adalah pemusatan atau konsentrasi kesadaran. Contoh pengaplikasian teori dan eksperimen tersebut ke dalam dunia nyata adalah melalui penciptaan suatu pemikiran yang mengingatkan kita akan hubungannya dengan apa yang kita lakukan dan pikirkan. Jalan pemikiran seperti ini, tentu saja, memberikan perhatian khusus terhadap masalah yang terdapat pada teori pengetahuan dan pemikiran terhadap perbedaan antara benar dan salah yang sebenarnya terletak pada pelaksanaannya. Suatu pemikiran itu benar jika pemikiran itu berguna, dan salah bila tidak dapat digunakan.

Menurut James, penilaian dan hukuman adalah penuntun sederhana dari tingkah laku, sehingga pemikiran akan norma kita tidak bersifat selamanya, lebih kepada menyesuaikan terhadap situasi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kontribusi signifikan dari William James dalam ilmu psikologi adalah meletakkan dasar-dasar pemikiran atau suatu panutan ataupun metode yang menuntun kita untuk menjadikan pengalaman pendidikan berdasarkan insting dan perilaku yang sesuai sehingga tidak menimbulkan pertentangan di antara pihak yang berperan di dalamnya (psikologi pendidikan).






Senin, 08 Februari 2010

Idioms

There are many idioms from sport used in business, particularly when talking about competition. Here's some of them.. :)
1. a level playing field = a fair situation
2. in the driving seat = to be in control
3. flogging a dead horse = to waste time trying to do something that will not succeed..
4. move the goalposts = to change the rules in a situation in a way that is not fair, usually in order to make it more difficult for someone to achieve something..
5. ahead of the game = being early, having an advantage in a competitive situation, having done more than necessary.
6. a one horse race = a race or competition which only one of competitors has a real chance of winning.
7. to be neck and neck = an accident waiting to happen.
8. keep your eye on the ball = to give your attention to what you are doing all the time.



Minggu, 07 Februari 2010

Pembentukan Karakter Diri


1. Apa itu self esteem.
Self esteem adalah hasil penilaian diri kita sendiri.

2. Self concept theory oleh Carl Rogers

* actual self: hasil pengenalan diri sendiri dari dugaan, kenyataan dan pendapat.
* ideal self : Cita – cita / Gambaran diri yang sempurna dari Hasil membandingkan diri dengan orang lain, Hasil pengamatan terhadap hal-hal yang ada di sekitar kita, Tolok ukur kita terhadap suatu hal seprti: sukses, prestasi, mapan dan berhubungan dengan budaya, norma, dan nilai-nilai.
Semakin besar gap (jarak) antara actual self dengan ideal self, semakin minder; sebaliknya semakin kecil gap tersebut, maka kita akan merasa semakin puas dengan diri kita.

3.apa itu goal setting

Goal setting adalah mengidentifikasikan prioritas kerja atau hidup dan mengembangkan strategi untuk mencapai target pribadi atau professional.


4. keuntungan adanya goal setting
• Morale / Esteem à Bila tercapai bisa meningkatkan self esteem kita.

• Purpose / Direction à Membuat kita memiliki arah / tujuan hidup.

• Motivation à “Goal setting” membuat kita memiliki daya dorong yang berasal dari diri kita sendiri.

• Productivity à Membuat kita bisa mengukur hal-hal yang telah kita capai, dan membuat kita merasa produktif.


5. apa itu Smart System
Cara untuk menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
• Spesifik (Jelas apa yang ingin dicapai)

• Measureable (Dapat diukur)
• Attainable / Achievable (Mampu dikerjakan)
• Realistic / Relevance (Sesuai dengan kondisi saat ini)

• Time Bound (Ada jangka waktunya)

6. apa itu finding meaning , sebutkan

1. Experiential Value = experiencing something -- or someone -- we value

2. Creative Value = doing a deed

3. Attitudinal Value = achieving meaning by way of suffering.


7. Lima langkah mengembangkan hidup yang memiliki tujuan
:
1. Eksplorasi diri = menerima diri sendiri

2. Determinasi diri = Pilih mana yang paling penting.

3. Aktivasi Diri = Bertindak jangan cuma bermimpi

4. Sinergi Diri = Kumpulkan segala potensi diri kita untuk mencapai tujuan.

5. Evaluasi Diri = Dapatkan umpan balik.

8.Definisi stress
=>situasi apa pun yang benar-benar mengancam atau dianggap mengancam kesejahteraan kita sehingga menuntut kemampuan kita untuk beradaptasi.


9.The Yerkes-Dodson Law theory

Minimum tension : Merasa malas, Mudah bosan, Cenderung pasif
Optimum Tension : Menantang , Membuat bersemangat

Maximum tension : Fisik menjadi sakit, Mental terganggu, Merasa tidak sanggup hidup, Bunuh diri


10. reaksi - reaksi terhadap stress

• Reaksi emotional : takut, marah, khawatir

• Reaksi fisiologis : sakit perut

• Reaksi perilaku : gelisah (ada yang alter/bersifat mengatasi; adapt/bersifat menyesuaikan; avoid/bersifat menghindar; dan accept/bersifat menerima dan toleransi)

11. faktor yg mempengaruhi toleransi terhadap stress

• SOCIAL SUPPORT

• HARDINESS = Kemampuan untuk menolak stress

• OPTIMISM
• SENSATION SEEKING = Kecenderungan pada tiap manusia mendapat sensasi yang menegangkan berbeda-beda.

• AUTONOMIC REACTIVITY = Kondisi fisiologis tiap orang berbeda-beda.


12. COPING ( upaya mengatasi stress )


  • Appraisal-focused (penilaian)
Constructive Coping Common irrational assumptions:
1) I must have love and affection from certain people.

2) I must perform well in all endeavors.

3) Other people should always behave competently and be considerate of me.

4) Events should always go the way I like.
The secret to managing this thought process is recognizing it and disputing it. Humor moderates the effects of stress. Positive reinterpretation- things could be worse! Find the silver lining.


  • Problem-Focused
Constructive Coping
1) Clarify the problem- distinguish the practical from the emotional problem/ distinguish the cause from the effect.

2) Generate alternatives- brainstorming possibilities without any criticism.

3) Evaluate alternatives.

4) Select a course of action. Is it realistic? Are there risks/ costs to this solution? 5) Take action, knowing you can always generate another choice if this one doesn’t work out the way you hope.
a) Seek help
b) Use time more effectively- set goals & priorities, say NO to others if it truly is not your agenda, delegate, clear your workspace, accept reasonable solutions even if they aren’t perfect.

c) Procrastination- the tendency to delay tasks until the last minute, generally out of fear of failure/ frustration/ perfectionism/ need to create crisis to be the center of attention and force others to help.

d) Time-management increases efficiency.
e) Self-discipline and self-control are the keys to handling many of life’s problems effectively. It may require behavior modification.



  • Emotion-Focused
Constructive Coping
1) Emotional intelligence consists of the ability to monitor, access, express, and regulate one’s own emotions, the ability to understand others’ emotions, and the ability to use this knowledge to guide action. This positively relates to career success, marital satisfaction and physical/ mental health.

2) Distraction means diverting attention from the problem by thinking about other things, doing other activities.

3) Managing hostility through forgiveness.
Resentment relates to cardiovascular disease.
4)Meditation- mental focus. TM, zen. Creates a relaxed state in the body.

5) Other relaxation techniques- quiet environment, a mental device to focus attention, a passive attitude, a comfortable position.Progressive relaxation (Benson)


13. apa itu AQ

14. Macam - macam AQ ( Adversity Quotient )
Ada yang langsung berhenti di awal pendakian (Quitters)
ada yang berhenti dan tinggal di pertengahan pendakian (Campers) dan sebagian kecil yang terus bergerak menuju puncak pendakian (Climbers)

15. hierarki kebutuhan Maslow
Hierarkhi kebutuhan Maslow
• Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan sandang, pangan dan papan

• Kebutuhan keamanan dan keselamatan meliputi keamanan dan kemerdekaan dari ancaman atau lingkungan yang mengancam

• Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang meliputi persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang

• Kebutuhan akan penghargaan meliputi harga diri dan penghargaan dari pihak lain

• Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keahlian dan potensi, memenuhi diri melalui memaksimumkan kemampuan

16. Definisi kreatif
Merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata

17. Ciri - ciri kemampuan berpikir kreatif
(aptitude)
--Keterampilan berpikir lancar

a. Definisi

– Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyeleasaian masalah atau pertanyaan

– Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal
– Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban


b. Perilaku

– Mengajukan pertanyaan

– Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan

– Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah.

– Bekerja lebih cepat

– Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek atau situasi


--Keterampilan berpikir luwes (fleksibel)

a. Definisi

– Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi

– Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda

– Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran

b. Perilaku

– Memberikan macam-macam interpretasi terhadap suatu gambar, cerita atau masalah

– Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda

– Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang berbeda untuk memecahkannya

– Mampu mengubah arah berpikir dalam mambahas atau mendiskusikan situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok


--Keterampilan berpikir rasional

a. Definisi

– Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik

– Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri

– Mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur

b. Perilaku
– Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain

– Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru
– Memiliki cara berpikikir lain daripada yang lain
– Lebih senang mensistesis daripada menganalisa situasi

– Memilih a-simetri dalam menggambarkan atau membuat desain


--Keterampilan memperinci atau mengelaborasi
a. Definisi
– Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk

– Menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik
b. Perilaku

– Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci

– Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

– Mencoba menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan ditempuh

– Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana

– Menambahkan garis-garis atau warna-warna dan detil-detil terhadap gambarnya sendiri atau orang lain


--Keterampilan menilai (mengevaluasi)
a. Definisi

– Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana

– Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka

– Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya

– Memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri

– Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa?”

– Mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan

– Pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis

– Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus


18.Ciri - ciri afektif
(Non-aptitude)
1) Rasa ingin tahu

a. Definisi
– Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak

– Mengajukan banyak pertanyaan

– Selalu memperhatikan orang, objek dan situasi
– Peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui

b. Perilaku

– Mempertanyakan segala sesuatu

– Tidak membutuhkan dorongan untuk menjajaki atau mencoba sesuatu yang belum dikenal

– Tidak takut menjajaki bidang-bidang baru

– Ingin mengamati perubahan-perubahan dari hal-hal atau kejadian
– Ingin bereksperimen dengan benda-benda mekanik – Menggunakan semua panca inderanya untuk mengenal

2) Bersifat imajinatif

a. Definisi

– Mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi
– Menggunakan khayalan tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan
b. Perilaku

– Memikirkan bagaimana jika melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain

– Meramalkan apa yang akan dikatakan dan dilakukan orang lain
– Mempunyai firasat tentang sesuatu yang belum terjadi

– Melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak pernah dilihat orang lain
– Membuat cerita tentang tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi atau kejadian yang belum pernah dialami


3) Merasa tertantang oleh kemajuan

a. Definisi
Terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit Merasa tertantang oleh situasi rumit Lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit
b. Perilaku
Menggunakan gagasan atau masalah-masalah yang sulit
Tertantang oleh situasi yang tidak dapat diramalkan keadaannya
Berusaha untuk terus menerus agar berhasil

Tidak cenderung mencari jalan tergampang
Mencari jawaban-jawaban yang lebih sulit daripada menerima yang mudah, dan senang menjajaki jalan yang lebih rumit

Mencari penyelesaian tanpa bantuan orang lain


4) Sifat berani mengambil resiko

a. Definisi
Berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar Tidak takut gagal atau mendapat kritik
b. Perilaku
Berani mempertahankan gagasannya atau pendapatnya walaupun mendapat tantangan atau kritik
Bersedia mengakui kesalahan-kesalahannya

Berani menerima tugas yang sulit meskipun ada kemungkinan gagal
Berani mengemukakan pertanyaan atau mengajukan masalah yang tidak dikemukakan orang lain

Tidak mudah dipengaruhi orang lain

Melakukan hal-hal yang diyakini meskipun tidak disetujui sebagian orang


5) Sifat menghargai
a. Definisi Dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup
Menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang

b. Perilaku
Menghargai diri sendiri dan prestasi diri
Menghargai makna orang lain
Menghargai kebebasan tetapi tahu bahwa kebebasan menuntut tanggung jawab
Tahu apa yang betul-betul penting dalam hidup
Menghargai kesempatan-kesempatan yang diberikan dan senang menerima penghargaan


19. Unsur - unsur kreatifitas
.

-percaya diri
berkaitan dengan perilaku, emosi, percaya diri yang timbul apabila seseorang telah mengenal dirinya dengan baik dan bertekad mengubah diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
-intuisi
pengetahuan batiniah yang memiliki daya visualisasi kreatif dimana terletak daya cipta yang tak terbatas dalam diri kita.






Sabtu, 06 Februari 2010

Konsep Diri Positif

1. Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri
Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apapun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah terlalu berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuatu sekaligus.
“You can’t be all things to all people, you can’t do all things at once, you just do the best you could in every way....”
2. Hargailah diri sendiri
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri. Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidak mampu memandang hal-hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal-hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif. Jika kita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ??
3. Jangan memusuhi diri sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep dirinya.
4. Berpikir positif dan rasional
We are what we think. All that we are arises with our thoughts. With our thoughts, we make the world” (The Buddha).
Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jadi, kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.

Jumat, 05 Februari 2010

Mempelajari Teori Konsep Diri

Adalah seorang pakar psikologis yang mendefinisikan konsep diri secara teoritis, yaitu Carl Rogers..
ide-ide pokok dari teori yang dipaparkannya adalah bahwa individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan mengatasi masalah-masalah klinis asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri..

konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku, dan membedakan aku dari yang bukan aku.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat.

konsep diri memiliki tiga dimensi, yaitu:
*pengetahuan tentang diri Anda, yaitu informasi yang Anda ketahui tentang diri Anda sendiri, misalnya jenis kelamin, pekerjaan, dll.
*pengharapan bagi Anda, yaitu gagasan Anda tentang kemungkinan menjadi apa kelak.
*penilaian terhadap diri Anda, yaitu pengukuran Anda terhadap keadaan Anda dibandingkan dengan apa yang menurut Anda dapat dan seharusnya terjadi pada diri Anda.. (hasil pengukuran tersebut dapat berupa konsep diri yang negatif ataupun konsep diri yang positif)


Selasa, 02 Februari 2010

Ngedate Bareng Sosio

Perubahan sosial, ada beberapa pengertian nih tentang perubahan sosial itu sendiri..
*menurut Kingsley, menyatakan bahwa perubahan sosial itu hanyalah perubahan pada fungsi dan struktur masyarakat saja.
*menurut Maclver, perubahan sosial itu adalah perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
*menurut Gillin, perubahan sosial adalah variasi dari cara-cara hidup yang diterima.
*menurut Selo Soermadjan, perubahan sosial adalah perubahan lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya meliputi nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

karakteristik dari perubahan sosial ini adalah..
-universal dan dinamis.
-ada yang direncanakan (misalnya pembangunan transJakarta), dan ada yang tidak direncanakan perubahannya (misalnya pemakaian pestisida yang secara tidak langsung juga berdampak pada kesehatan manusia).
-kontroversial.
-berbeda dari segi durasi dan konsekuensinya. ada perubahan yang cepat (kurang dari 5 tahun, yang dinamakan revolusi) dan ada perubahan yang lambat (lebih dari 5 tahun, yang dinamakan evolusi).

faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial adalah:
*cultural processes, yang terdiri dari..
--invention, alat-alat mekanikal, gagasan, dan pola tingkah laku masyarakat.
--discovery, adanya pengakuan dan pemahaman terhadap objek baru di dalam masyarakat.
--diffusion, penyebaran elemen kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
*social structure, tekanan dan konflik dari lingkungan sosial masyarakat itu sendiri.
*ideas, misalnya adanya ide untuk membakar hutan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian yang baru.
*natural environment, lingkungan alam yang mempengaruhi, misalnya terjadinya tsunami menyebabkan orang Jepang membangun rumah dengan lebih kuat pondasinya disertai juga alarm dsb.
*population, misalnya ledakan populasi di Jakarta yang mengakibatkan adanya pengakuan terhadap hak kepemilikan.


Sekilas Sosiologi

nahh, berhubung tar jam 3 gw uda mau uas sosio nan pelik itu, mending kita pelajari dulu dhe bentar apa sih yang akan diujiankan tar.. hohoho

okay, pertemuan 8 membahas tentang gerakan sosial..
untuk mempermudah pemahaman kita tentang gerakan sosial itu, akan lebih tepat jika kita mengetahui dulu asal muasalnya.. jadi gini, gerakan sosial itu berawal dari adanya perilaku kolektif. perilaku kolektif itu adalah semua tindakan, pemikiran, dan perasaan yang meliputi sejumlah besar orang dan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada.
karakteristik perilaku kolektif adalah:
*interaksi sosialnya sangat terbatas..
*ikatan sosialnya tidak jelas.. (aihh, gajebo gitu --")
*norma-normanya lemah dan tidak konvensional

bentuk perilaku kolektif ada 2, yaitu perilaku kerumunan dan gerakan sosial.

perilaku kerumunan adalah orang-orang yang berkumpul secara temporer yang memiliki beberapa perhatian yang sama dan seringkali saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

perilaku kerumunan itu sendiri terbagi menjadi 4 yaitu...
1. kerumunan sambil lalu, misalnya penduduk yang pergi dan melihat secara sambil lalu sebuah kecelakaan yang terjadi.
2. kerumunan konvensional, yaitu kerumunan yang terjadi karena suatu tujuan sesuai dengan aturan yang berlaku, misalnya kerumunan penonton bioskop, pendengar radio, atau kerumunan para pengunjung di pasar.
3. kerumunan ekspresif, yaitu kerumunan dimana para anggotanya menyatakan ekspresinya secara meluap-luap, misalnya para penonton konser.
4. kerumunan bertindak, yaitu sekumpulan orang yang memusatkan perhatian pada sesuatu yang merangsang amarah dan membangkitkan hasrat untuk bertindak. misalnya huru hara.

selain itu ada pula gerakan sosial,
pengertian gerakan sosial ada 2, yaitu:
*menurut Direnzo, gerakan sosial adalah perilaku dari sebagian anggota masyarakat untuk mengoreksi kondisi yang banyak menimbulkan masalah atau tidak menentu, untuk menghadirkan suatu kehidupan yang lebih baik.
*menurut Baldridge, gerakan sosial adalah suatu bentuk perilaku kolektif yang terdiri atas kelompok orang-orang yang memiliki dedikasi dan terorganisasi untuk mempromosikan atau malah menghalangi terjadinya perubahan.

tipe-tipe gerakan sosial, yaitu:
*alternative movements, yaitu gerakan sosial yang bertujuan untuk mengubah sebagian dari perilaku individu, misalnya kampanye parpol yang secara otomatis bertujuan untuk mengubah pola pikir setiap individu agar mendukung mereka.
*redemptive movements, yaitu gerakan sosial yang bertujuan untuk mengubah individu secara keseluruhan, misalnya gerakan fundamentalis yang bertujuan untuk men-set pikiran dan tindakan para penganutnya.
*reformative movements, yaitu gerakan sosial yang bertujuan untuk mengubah unsur-unsur tertentu di dalam masyarakat. misalnya gerakan serikat buruh yang bertujuan untuk mengubah beberapa peraturan yang mengikat antara pekerja dengan perusahaan.
*transformative movements, yaitu gerakan sosial yang bertujuan untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.

tingkatan gerakan sosial adalah:
*emergence: pembentukan gerakan sosial yang tidak disangka-sangka.
*coalencence: selanjutnya membentuk koalisi, misalnya gerakan kolektif penyadaran publik.
*bureaucratization: mengembangkan organisasi formal seperti birokrasi.
*decline: gerakan sosial yang mengalami dinamika yang baru, karena sifatnya yang dinamis.

karakteristik dari gerakan sosial adalah:
-gerakan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama
-sengaja mencoba mempertajam organisasi masyarakat itu sendiri
-organisasi internal yang tingkatannya sangat tinggi

penyebab terjadinya gerakan sosial
*teori deprivasi, yaitu teori yang menyatakan bahwa gerakan sosial muncul karena adanya kehilangan, kekurangan, dan penderitaan dari sebagian anggota masyarakat.
*mass society theory, yaitu teori yang menyatakan bahwa gerakan sosial muncul karena dibentuk oleh orang-orang yang secara sosial merasa terisolasi dan secara personal tidak merasa bermakna dalam masa yang besar, masyarakat yang kompleks.
*structural strain theory, adanaya enam kondisi sosial yang menyebabkan terjadinya gerakan sosial, seperti:
-structural condusiveness, berasal dari struktur masyarakat itu sendiri.
-structural strain, didorong oleh ketegangan yang terjadi di dalam masyarakat tersebut.
-growth and spread of an explanation, tumbuh dan berkembangnya informasi yang menyebar di kalangan masyarakat.
-precipitating factors, yaitu adanya desas-desus kabar yang mempercepat terjadinya suatu peristiwa sehingga mendorong adanya gerakan sosial.
-mobilization for action, adanya kepemimpinan untuk mengkoordinir massa berbuat sesuatu yang menjadi tujuan dari gerakan sosial itu sendiri.
-lack of social control, yaitu kelangkaan dari aparat keamanan untuk mengontrol gerakan sosial tersebut.