Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Senin, 16 November 2009

Communication Skill [Year 1]

*Sejarah ilmu komunikasi
(menurut wikipedia): bermula dari suatu keterampilan mengelola surat kabar (yang dinamakan Zaitungskunde di Eropa, dan Jurnalistik di Amerika), kemudian berkembang dan berubah menjadi suatu disiplin ilmu yang dikenal dengan nama Ilmu Komunikasi.)
(menurut Bimay):
=pada awalnya komunikasi dianggap sesuatu hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat.
=sejak abad 5SM, di Yunani berkembang ilmu retorike yang mengkaji proses pernyataan antara manusia. Ilmu tersebut berisi seni berdebat, berpidato, dan berargumentasi.
=pada masa Julius Caesar, dibuat "Acta Diurma" yang menandakan dikenalnya tulisan secara luas.
=ditemukannya kertas dan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg (1400-1468).

*Komunikasi sebagai studi ilmiah, dimana ilmu komunikasi itu sendiri telah memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
>obyektif: objek kajiannya berupa masyarakat dan media (termasuk perilaku peserta komunikasi itu sendiri).
>metodis: ilmu komunikasi memiliki metode kajian yang sama seperti ilmu-ilmu sosial lainnya.
>sistematis: ilmu komunikasi mengikuti struktur pembahasan dan analisa yang teratur.
>universal: ilmu komunikasi menyelidiki pernyataan antar manusia secara umum.


*Tiga kerangka pengertian komunikasi:
>komunikasi sebagai tindakan satu arah.
komunikasi yang tidak melibatkan tanya jawab, berorientasi pada sumber, kepentingan komunikator dipahami sebagai sesuatu yang terencana, penyampaian pesan dilakukan secara efektif dan bersifat instrumental (komunikasi sebagai alat untuk menginformasikan sesuatu dengan tujuan), dan bersifat persuasif. Struktur umumnya adalah sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan efek (effect).

>komunikasi sebagai interaksi
komunikasi yang memiliki tautan (sebab-akibat), dimana setiap peserta komunikasi secara bergantian menjadi pengirim dan penerima pesan. Akan tetapi pengertian kedua ini masih cenderung mekanis dan statis.

>komunikasi sebagai transaksi
terjadinya partisipasi aktif semua peserta komunikasi, dan pada saat yang sama juga dapat saling mempengaruhi. Pengertian ketiga ini cenderung menganggap komunikasi sebagai sesuatu yang dinamis (berubah-ubah).


*Perspektif mekanistis dalam komunikasi adalah pandangan yang menekankan pada proses penyampaian informasi itu sendiri (saluran/channel yang digunakan). Efek diyakini dapat diciptakan dengan menghilangkan gangguan-gangguan yang ada sepanjang pengiriman pesan tersebut. Bentuk umum dari perspektif ini adalah SMR (pada awalnya) yaitu Source-Message-Receiver, dan berkembang menjadi SMCRE yaitu Source-Message-Channel-Receiver-Effect.

*Prinsip-prinsip komunikasi:
1. Komunikasi merupakan proses simbolik;
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi;
3. Mempunyai dimensi isi dan hubungan;
4. Berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan;
5. terjadi dalam konteks ruang dan waktu;
6. Melibatkan prediksi peserta komunikasi;
7. Bersifat irreversible;
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif suatu komunikasi;
9. Bersifat nonsekuensial (tidak satu arah, melainkan dua arah);
10. bersifat sistemik (dipengaruhi oleh sistem internal ataupun eksternal);
11.bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional;
12. Bukan merupakan panasea (obat mujarab) dalam menyelesaikan berbagai masalah.


*Model komunikasi antarpribadi:
>berlangsung secara spontan;
>tidak berstruktur;
>terjadi secara kebetulan;
>tidak mengejar tujuan yang direncanakan;
>identitas keanggotaannya tidak jelas;
>terjadi hanya sambil lalu.


*Persepsi adalah suatu aktivitas yang mengandaikan adanya proses penginderaan, atensi dan interpretasi.

Persepsi terdiri dari dua tingkatan secara khusus, yaitu:
>Persepsi terhadap lingkungan fisik (misalnya persepsi terhadap sebongkah tanah liat).
>Persepsi sosial yang berdasarkan pengalaman, bersifat selektif, dugaan, evaluatif dan kontekstual.

Persepsi dan hubungannya dengan budaya:
>kepercayaan, nilai, dan sikap.
>organisasi sosial.
>tabiat manusia.
>pandangan dunia .
>orientasi kegiatan (siapa yang melakukan dan apa yang dilakukannya).
>persepsi tentang diri dan orang lain (misalnya kolektivis ataupun individualis).


*Kekeliruan yang sering terjadi dalam persepsi:
>kesalahan atribusi, yaitu kesalahan dalam memahami apa yang melatarbelakangi perilaku orang lain.
misalnya kita sering berpersepsi bahwa seseorang itu rajin ketika secara kebetulan kita mendapati bahwa dia sedang mengerjakan tugasnya. Padahal mungkin saja waktu itu, dia sedang diawasi oleh atasannya sehingga menyebabkan dia mendadak menjadi rajin.

>efek halo, apabila suatu pernyataan yang biasa-biasa saja jika dikemukakan oleh seorang awam, akan tetapi akan berdampak luar biasa apabila dinyatakan oleh seorang tokoh yang berpengaruh.

>stereotip, adalah suatu penggeneralisasian persepsi terhadap orang-orang tertentu, baik secara suku, agama, gender, maupun bentuk fisik.
misalnya; *laki-laki berpikir rasional, ataupun orang Prancis itu romantis.

>prasangka, yaitu sikap tidak adil terhadap orang lain karena memberikan definisi atau pandangan tanpa mempertimbangkan faktor internal individu tersebut.

>gegar budaya, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar