Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 17 November 2009

Pengantar Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses sosial yang terjadi di dalamnya (interaksi dan struktur serta keterkaitan antar ilmu-ilmu sosial yang ada).

Sosiologi dikategorikan sebagai suatu ilmu, karena telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
>empiris: karena dilakukan melalui observasi dari kenyataan yang ada dan dapat diterima dengan akal sehat.
>nonetis: dimana sosiologi tidak mempermasalahkan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan dari menyelesaikan masalah dalam fakta yang terjadi tersebut.
>teoritis: sosiologi memiliki kerangka unsur-unsur secara logis dan merupakan kesatuan sebab-akibat sehingga dapat dikaji secara teori.
>kumulatif: sosiologi berkembang dari ilmu-ilmu sosial lainnya dan terus mengalami perkembangan.

Budaya memiliki empat lapisan sebagai berikut:
>Lapisan pertama, yaitu wujud material, misalnya bangunan, alat-alat teknologi.
>Lapisan kedua, yaitu tingkah laku, misalnya ramah dan murah hati.
>Lapisan ketiga, yaitu sistem gagasan, masyarakat selalu membawa gagasan kemanapun mereka pergi. gagasan ini dapat berupa pemikiran.
>Lapisan keempat, yaitu nilai budaya, ketiga lapisan di atas membentuk suatu kesatuan yang memiliki nilai yang menjurus ke pembentukan kebudayaan.

Budaya memiliki unsur-unsur sebagai berikut (menurut Kluckhon):
>Teknologi
>Organisasi
>Sistem pengetahuan
>Bahasa
>Kesenian
>Ekonomi
>Religi

Sosiologi bermanfaat untuk:
>membantu kita memahami masyarakat dan dunia secara kritis;
>menghayati perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat itu;
>memahami setiap tekanan dan kesempatan yang mempengaruhi hidup;
>membantu kita agar lebih bisa berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi kebudayaan:
>mengatasi tekanan hidup;
>sebagai wadah dan wahana untuk mengembangkan diri;
>pedoman memenuhi kebutuhan hidup.

Masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
>manusia yang hidup bersama;
>hidup bersama dalam waktu yang cukup lama;
>mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan;
>mereka adalah sistem hidup bersama, sistem hidup bersama yang memicu adanya interaksi dan menimbulkan kebudayaan.

August Comte melihat masyarakat sebagai tiga tahap:
>secara teologis: bahwa pada awalnya masyarakat mempercayai keteraturan sosial dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan supranatural;
>secara metafisis: yaitu transisi antara teologis menuju positif, dimana masyarakat mulai mempercayai kekuatan alam yang dapat dijelaskan secara akal sehat (rasional);
>positif: yaitu tahap dimana masyarakat telah mempercayai data-data yang bersifat empiris, yang didasarkan observasi terhadap realita-realita yang ada.

E.B. Tylor memberikan definisi mengenai kebudayaan sebagai suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar