Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 20 Oktober 2010

Janji Taekwondo Indonesia




1. Menjunjung tinggi nama bangsa dan negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Mentaati azas-azas Taekwondo Indonesia.
3. Menghormati pengurus, pelatih, senior, dan sesama Taekwondoin dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia.
4. Selalu berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam menjaga nama baik Taekwondo Indonesia.
5. Menjadi pembela keadilan dan kebenaran.

Jumat, 04 Juni 2010

Belajar Statistik


Pengertian Statistik
Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu. Umumnya suatu data diikuti atau dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau keadaan tertentu. Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, dan koefisien korelasi.

Jenis Statistik
Berdasarkan jenisnya, statistik dibedakan menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data.
Statistik deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen / proposisi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik (Sugiyono, 2006).
Statistik inferensial adalah statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji t (Sugiyono, 2006).
Operasional Variabel
Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variable atau konsep definisi operasional tersebut membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari variabel. (Arikunto, 2006).
Pengertian konsep menurut Kerlinger dikutip dalam bukunya Rakhmat (2005:12) adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Konsep merupakan rumusan dasar dan fundamental dalam setiap teori. Konsep juga diartikan sebagai ide-ide atau bayangan mental, mengenai dunia nyata. Struktur konsep terdiri atas tiga dasar:
a. Ide atau bayangan mental yang dimiliki seseorang mengenai suatu gejala di dunia luar.
b. Acuan, yaitu gejala nyata ke mana ide ini mengacu.
c. Istilah atau symbol dengan jalan man aide-ide dikomunikasikan kepada orang lain.
Variabel
Untuk membuat kerangka konsep, diperlukan beberapa variabel. Variabel dipakai sebagai sinonim untuk suatu hal yang akan diteliti. “Variabel merupakan salah satu unsur yang mendasari penelitian ilmiah. Variabel sesungguhnya adalah terdiri dari konsep-konsep yang digunakan pada suatu penelitian.”
Variabel Asimetris
Variable asimetris merupakan hubungan variabel yang satu mempengaruhi variable yang lain dan berasal dari konsep yang sama.
Dimana penggambaran hubungan variable asimetris sebagai berikut :

HUBUNGAN VARIABEL ASIMETRIS

Variabel Bebas : --------> Variabel Terikat:
X Y

Perbedaan Uji t dan Uji F
Uji t dan Uji F sama-sama digunakan untuk menguji hipotesis. Bedanya, Uji t digunakan untuk uji hipotesis yang bersifat terpisah (parsial), yaitu antara X1 dengan Y, X2 dengan Y. Sedangkan Uji F untuk uji hipotesis yang bersifat bersama-sama (simultan).
Tahapan penelitian:
1. Perumusan Masalah dan Tujuan penelitian
2. Penyusunan kerangka teori yang digunakan
3. Penyusunan Kerangka Pemikiran
4. Penyusunan Hipotesis
5. Penyusunan metode penelitian yang digunakan
6. Penyebaran Kuesioner
7. Analisis Hasil Kuesioner
8. Tabulasi
9. Kesimpulan dan Saran
Data Primer dan Sekunder
Data primer adalah data yang belum ada di obyek penelitian. Data primer biasa dikumpulkan melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah ada, misalnya laporan keuangan atau dokumen.
Statistik Parametrik dan Non-Parametrik
Statistika parametrik -> ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal, maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau setidak2nya dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik. Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll. Statistika non-parametrik -> statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.

Minggu, 02 Mei 2010

Hari Pendidikan Nasional!

Setiap waktu kita teringatkan akan perkembangan pendidikan di negeri kita. Apa pendapat Anda? Sudah cukup baguskah? Mungkin satu kata yang muncul di benak kita adalah "kurang terlihatnya pemerataan".

Ya! Fakta berkata bahwa pendidikan berkualitas cenderung hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat yang berada di pusat perkotaan, ketimbang yang menetap di pinggiran kota atau pedalaman daerah. Ops, ini bukan sebuah stereotype, akan tetapi hanya secuil fakta yang ditemukan. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa kalangan masyarakat daerah pun sekarang ini dapat menikmati layanan pendidikan yang termutakhir, akan tetapi yang menjadi masalah adalah sekolah yang berada di kawasan daerah tersebut.

Fasilitas yang berusaha diberikan oleh pemerintah dirasakan tidak pernah cukup untuk membantu perkembangan pendidikan. Asumsinya bisa beragam, mulai dari adanya penyelewengan dana dan fasilitas tersebut oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab hingga pada hipotesa bahwa memang jumlah fasilitas yang diberikan tidak setimpal dengan jumlah yang dibutuhkan.

Berkaitan dengan hal itu, terucap kata bahwa setiap tahun kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Apa esensi dari peringatan hari nasional ini? Apakah pantas apabila kita bereuforia untuk melakukan unjuk rasa kepada pemerintah hanya untuk semata-mata "bertujuan" mengkritik pemerintah? Tidak akan pernah ada penyelesaian yang tepat untuk setiap masalah, yang ada hanyalah bagaimana cara kita menyikapinya. Akan lebih baik apabila kita bersikap positif dan berunjuk rasa untuk mendukung program pemerintah dan (dianjurkan) untuk bersikap ksatria untuk menjadi relawan dalam pembangunan negara!

Sudah saatnya kita bangkit berdiri dan menunjukkan inisiatif kita! Hal itulah yang pantas diucapkan tatkala Hari Pendidikan Nasional datang!





Minggu, 25 April 2010

prinsip management chapter 4

hai hai hai.. kali ini kita akan membahas tentang PLANNING atau perencanaan..
singkat aja yeee... berhubung uda mau subuh.. kwkwkkw
1. analisis keadaan dulu... (crosscheck ke lapangan)
2. beberapa tujuan dan rencana yang mungkin dipilih
3. evaluasi tujuan dan rencana tersebut.
4. pemilihan tujuan dan rencana
5. penerapan
6. pengawasan jalannya perencanaan tersebut.

*single use plan: yaitu rencana untuk sesuatu yang mungkin tidak akan diulang lagi di masa yang akan datang, misalnya "pembangunan 10 jalur kereta api di tahun 2010 ini"
*standing plan: yaitu rencana untuk kegiatan yang berlaku secara teratur dan selama organisasi itu berdiri, misalnya prosedur ataupun peraturan yang berlaku di sebuah perusahaan.
*contingency plan: yaitu rencana cadangan apabila rencana pokok gagal dalam penerapannya.

tingkatan perencanaan:
-strategic planning : berorientasi ke luar dan jangka panjang, meliputi bagian utama dari perusahaan
-tactical planning: menerjemahkan tujuan dan strategi agar lebih spesifik dan dapat disesuaikan dengan divisi masing-masing.
-operational planning: berfokus pada tugas rutin.

*strategi bisnis:
-low cost strategy; strategi menerapkan harga yang rendah agar dapat menguasai pasar dan memimpin harga. bersifat efisien dan produk yang ditawarkan cenderung standar.
-differentiation strategy; mengutamakan unik / khas, misalnya kualitas yang tinggi, pelayanan dan pemasaran yang memuaskan.
-functional strategy: memaksimalkan dan konsisten dalam spesialisasi divisi masing-masing.

*strategy control:
-strategic budget: untuk jangka panjang
-operational budget: untuk jangka pendek

*formulasi strategi:
-concentration strategy; berfokus pada satu persaingan bisnis di dalam 1 industri
-vertical integration: melebarkan wilayah pemasaran
-concentric diversification: mengalihkan pada bisnis yang masih berhubungan dengan bisnis inti perusahaan
-conglomerate diversification: melebarkan wilayah ke bisnis yang tidak saling berhubungan.

finish---

prinsip management chapter 3

proses pembuatan keputusan sangat penting kaitannya dengan kelangsungan suatu organisasi. oleh karena itu, mari kita menilik lebih lanjut mengenai pembuatan keputusan ini.

*karakteristik.
-keputusan yang kurang berstruktur
-ketidakpastian yang melatarbelakangi keputusan tersebut.
-keputusan yang berisiko (memiliki kesuksesan kurang dari 100 %)
-keputusan yang menciptakan konflik (di dalam psikologi pembuat keputusan ataupun antar pelaku perusahaan).

*halangan
-bias psikologi, dimana adanya ilusi kontrol (kepercayaan bahwa seseorang dapat saja mempengaruhi jalannya keputusan tersebut), pembingkaian pengaruh (tentang bagaimana cara mengemas sebuah keputusan agar dapat diterima oleh semua pihak / kerangka berpikir mereka), dan pengabaian masa depan (dimana keputusan kita dapat saja berefek negatif terhadap masa depan perusahaan kita)
-tekanan waktu
-realita sosial yang terjadi

tingkatan mengambil / membuat keputusan
1. identifikasi dan diagnosa permasalahan
2. generating alternative solutions.. misalnya memakai cara yang pernah dipakai untuk permasalahan yang sama (ready made solutions), ataupun membuat keputusan baru dan kreatif (custom made solutions).
3. evaluating alternatives. menentukan nilai dari alternatif tersebut dan membangun sebuah contingency plan yang berfungsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
4. making the choice. mulai dari memaksimalkan pandangan terhadap suatu permasalahan (positive thinking rather than negative one)
5. penerapan keputusan, harus mengerti mengapa keputusan itu dibuat dan dipilih serta memerlukan suatu komitmen.
6. evaluating the decision

model proses pengambilan keputusan
1. incremental model, dimana diberikan poin-poin tambahan untuk sebuah keputusan yang diambil. model ini diterapkan apabila diperlukan solusi yang lebih banyak.
2. coalitional model, dimana terdapat koalisi dan negosiasi di antara dua kubu yang bertentangan (mendukung dan tidak mendukung sebuah tujuan).
3. garbage can model, mengambil secara acak suatu keputusan, karena orang-orang tidak yakin terhadap tujuan mereka dan apa yang harus dilakukan.

sebuah pengambilan keputusan yang efektif, memerlukan hal-hal berikut:
*leadership
-menghindari dominasi
-menghargai masukan
-menghindari terjadinya spiral of silence, dan pengambilan keputusan yang seadanya (tidak optimal)
-mengingat tujuan (tidak melenceng)

*constructive conflict
-adanya konflik kognitif (pemikiran), afektif (emosional), penjurian, dan debat yang semuanya mengarah ke pembangunan sebuah keputusan yang baik.

finish--